
Marketplace asuransi menawarkan beragam produk asuransi dari berbagai perusahaan ke masyarakat. Meski belum sepopuler istilah financial technology atau teknologi finasial (tekfin), insurabxe technology (insurtech) telah menjadi kosakata baru di jagad asuransi. Insurtech merujuk pada penggunaan teknologi dalam proses pemasaran produk asuransi.
Dalam proses konvensional, perusahaan asuransi, melalui agen menawarkan produk asuransi ke calon nasabah, entah melalui tatap muka ataupun telepon. Jika sepakat dan disetujui, nasabah akan mendapatkan kontrak tertulis (polis).
Beberapa tahun terakhir, teknologi mulai menggeser proses itu. “Cepat atau lambat, semua akan terdigitalisasi, termasuk asuransi,” kata Herris Simanjuntak, pengamat dan praktisi asuransi, Kamis (25/10).
Menurut Herris, meski kontribusinya masih terbilang kecil, saat ini industry asuransi di Indonesia mulai bergerak ke arah digital. “Yang memulai itu tentu perusahaan besar,” ujarnya.
Tren ini mulai dari langkah beberapa perusahaan asuransi menjajakan produk melalui website. Ambil contoh, Astra Lofe meluncurkan www.ilovelife.co.id dan FWD Life lewat www.fwd.co.id) yang memungkinkan calon nasabah langsung membeli produk-produk asuransi tanpa melalui agen.
MARKETPLACE
Tak cuma perusahaan asuransi, kini semakin banyak perusahaan pihak ketiga yang menjual produk asuransi dari berbagai perusahaan lewat marketplace, pemasaran asuransi sevara daring ini tidak hanya dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi. Tren ini kian terlihat dengan semakin banyak marketplace asuransi yang bisa jadi rujukan calon nasabah.
Selain praktis, kanal penjualan produk asuransi secara daring memudahkan akses masyarakat ke produk asuransi. Banyak pilihan juga bisa jadi perbandingan mana yang cocok, baik dari fitur maupun harga premi. Kanal daring juga membuat biaya distribusi bisa ditekan, sehingga harga preminya menjadi lebih murah. Seperti apa pemain marketplace produk asuransi? Berikut beberapa di antaranya.
WE+
Salah satu yang baru muncul adalah We plus (We+). Insurtech yang beroperasi di bawah PT Kita Indonesia Plus ini beroperasi sejak April 2018. Fifi Henirawati Hoo, Founder & CEO We+ bilang, masyarakat yang membutuhkan asuransi bisa langsung membali asuransi melalui platform We+. Caranya mengunduh aplikasi atau mengunjungi website. Setelah itu, melakukan registrasi dan memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhannya.
We+ menyediakan empat kategori asuransi, yaitu asuransi personal accident, asuransi kendaraan bermotor, extreme sport, dan asuransi travel. Bila sudah mengisi formulir asuransi yang dipilih, calon nasabah akan mendapatkan polis dalam bentuk e-polis. “e-Polis itu dikirim langsung ke individu yang bersangkutan,” ujar Fifi.
Fifi mengklaim, We+ adalah marketplace asuransi pertama yang berbasis aplikasi. “Kita focus pada produk-produk micro insurance, seperti personal accident dan extreme sport yang masa perlindungannya hanya tiga jam,” ujarnya.
Harga premi yang ditawarkan juga relatif murah, yaitu mulai dari Rp 5.000-Rp 10.000. Dengan harga premi yang relatiif murah ini, menurut Fifi, We+ ingin mengedukasi masyarakat bahwa premi asuransi itu sebenarnya lebih murah dari segelas kopi. Tetapi produk ini bisa memberikan proteksi hingga sebesar 50 juta.
Saat ini, We+ sudah bekerja sama dengan lebih dari 10 perusaan asuransi, seperti Zurich, ACA, Mega Insurance, dan Jagadiri. Terbaru pada 17 Oktober lalu, We+ menjalin kerjasama dengan AXA Financial Indonesia untuk memasarkan produk AXA Care Protection, yaitu asuransi kecelakaan diri.
-
Sumber : Tabloid Kontan 29 Oktober - 4 November 2018
Penulis : Petrus Dabu